SAATNYA ORANG TUA HARUS PANDAI BERMAIN PERAN

SAATNYA ORANG TUA HARUS PANDAI BERMAIN PERAN

A.Pendahuluan
Latar belakang
Peranan orang tua dalam menyukseskan program Home Learning (belajar di rumah) merupakan tantangan pendidikan pada masa pandemic Covid 19 sekarang. Sebagai orang tua harus memiliki multi peran jika menginginkan program home learning ini sama efektifnya dengan pembelajaran di sekolah.Orang tua yang lalai, cuek memberlakukan diri seperti  biasa pada saat anak belajar di sekolah, dikhawatirkan anak sebagai peserta didik banyak kehilangan, boleh jadi hilangnya kasih sayang, perhatian, teman curhat, hilangnya guru tempat berdiskusi, sebagai pelatihnya atau sebagai kepala madrasah/sekolahnya, pada akhirnya anak bersahabat erat dengan gaget /androidnya. Padahal saat home learning beban pendidikan terbesar berada pada orang tua. Selama belajar dirumah harus mampu membangun nilai yang pernah diajarkan oleh tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantoro, ”Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” artinya ”Di Depan Menjadi Panutan atau Contoh, Di Tengah menjadi Penjalar atau Penyeimbang sepantara, dan di Belakang melakukan Dorongan (prajurit, ibaratnya).https://www.silabus.web.id/ki-hajar-dewantara/. Yang menjadi pertanyaan apakah orang tua menyadari dan memahami  titah tokoh pendidikan ini bahwa orang tua sekarang sebagai penanggung jawab mutlak dirumah tangga. Ada dua kewajiban orang tua hari ini, yaitu berkewajiban memberikan nafkah pada keluarga dan anak-anaknya, dan sekaligus menggantikan peran pendidikan yang selama ini dilaksanakan di madrasah/sekolah yang diselenggarakan secara klasikal.


B.Pembahasan
Ada beberapa peran yang harus dimainkan orang tua di tengah keluarga  pada masa home learning sekarang;
1.Orang tua sebagai Top Leader dan Manager
Bapak dan Ibu adalah Top Leader dan Manajer di rumah tangga.Ayah sebagai kepala keluarga adalah sebagai pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa nyaman terhadap keluarganya. Dalam mengelola rumah tangga jangan sampai mengabaikan prinsip manajemen yang diperkenalkan oleh Hendri fayol yaitu Planning, Organiting, Actuating and Controling (POAC). Sebagai orang tua Bapak dan Ibu mesti sudah punya visi dan misi yang jelas dalam merencanakan dan menata rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah (SAMAWA),  termasuk dalam mengimpikan anak dimasa depan mereka. Bukankah Alquran dalam surat Azzumar telah menekan betapa pentingnya suatu perencanaan, bahkan sampai Allah katakan jika mengabaikan hal ini kita dikategorikan termasuk orang-orang fasik.
Maka dalam menyikapi Covid 19 ini sejak awal sekolah dipindahkan ke rumah masing-masing, orang tua seharusnya telah membuat perencanaan yang matang, mengatur sedemikian rupa, apa-apa saja yang hendak dilakukan anak selama di rumah, kapan saat belajar, berolah raga, membersihkan rumah, membantu orang tua dan lain sebagainya.. Intinya harus ada jadwal resmi yang disepakati secara bersama sehingga waktu tidak terbuang percuma tanpa dikelola secara baik. Pada saat belajar di sekolah ada jadwal belajar, maka pada saat di rumah juga harus ada jadwal yang mengatur berbagai aktivitas anak selama 24 jam bersama orang tua.
2.Orang tua  sebagai Sahabat
Sahabat berarti seseorang yang sangat dekat dengan kita, mengerti tentang kita,  tempat mendengar curahan hati kita, tempat berbagi kesedihan dan kebahagiaan. Semuanya lebih baik dengan sahabat. Apa lagi perempuan kebanyakan banyak menghabiskan waktu dengan sahabat-sahabatnya.Untuk itu orang tua perlu berhati-hati agar jangan terkesan  otoriter, kaku kurang terbuka, tertutup dalam menerima masukan dan saran dari anak.Anak yang sudah mulai berkembang, Anak yang telah dapat berbicara apalagi anak yang sudah sekolah, maka orang tua perlu banyak berkomunikasi secara intens dengan anak.
Alquran telah mengajarkan bagaimana peranan orang tua agar membangun komunikasi dengan anak. termasuk untuk melaksanakan ibadah atau perintah Allah. Perhatikan dialog Nabi Ibrahim AS dengan Ismail prihal perintah Allah untuk menyembelih Ismail, Maka Nabi Ibrahim AS terlebih dahulu berdiskusi dengan Ismail sebelum penyembelihan di lakukan.Ada respon atau jawaban Ismaeil atas pertanyaan bapaknya Ibrahim, silahkan wahai ayahnda segeralah lankasanakan perinntah Allah niscaya kita termasuk diantara orang-orang yang sabar.
Maka masa Corona ini waktu bersama dengan anak cukup panjang, alangkah baiknya orang tua membuka kesempatan untuk berdiskusi tentang fenomena kehidupan yang tentunya di sesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.Untuk level sekolah Dasar ke bawah mungkin bisa dengan bercerita, banyak cerita rakyat yang edukatif yang dapat ditransformasikan pada anak. Seperti cerita kak Kancil, orang gergazi, atau dengan melakukan pendampinagan memberikan komentar atas baru saja yang mereka tonton seperti film Upin dan Ipin serta film kartun lainnya, maka upaya ini adalah juga menjadikan diri sebagai sahabat dekat dengan anak. Pada satu sisi anak tidak dihipnotis oleh tontonannya, pada sisi lain anak terasa senang, nyaman dan semakin akrab dengan orang tuanya..
Orang tua kreatif juga adalah sahabat bermain bagi anak, terutama anak-anak yang masih dibawah 12 tahun, butuh banyak permainan, apalagi banyaknya permainnan tradisional yang hilang dari peredaran oleh gara-gara gaway sekarang. Sebagai orang tua yang hidup di dua abad (abad 20 dan abat 21), maka alangkah baiknya anak diajak bermain oleh orang tua, pasti anak akan happy, senang dengan orang tuanya.
Orang tua tempat curahan hati, menjadi sahabat yang baik mampu mengelola perasaan anak secara baik.jangan biarkan anak curhat dengan gaget dengan orang lain via internet, sangat berbahaya, betapa banyak anak terjadi berbagai kasus asusila, hingga pembunuhan gara-gara bersahabat dengan orang yang tidak jekas di internet.. Dengan demikian rumah tangga ARISAN (ayah repot, ibu sibuk anak nakal) dapat dikendalikan bahkan dikurangi secara signifikan. Karena anak telah memiliki sahabat yang sesungguhnya bukan sahabat semu yang belum tentu cinta dan setia secara utuh untuk selamanya. Sahabat yang ada di luar apalagi yang ada di dunia maya/androit, sering anak tertipu, kadang-kadang disangka baik kenyataan sebaliknya yang terjadi bahkan tidak jarang terjadi membuli anak gara-gara internet.
3.Orang tua sebagai Trainer/guru dan pendidik utama
Orang tua merupakan komponen keluarga yang terdiri dari ibu dan Bapak. Orang tua merupakan komponen utama yang berperan sebagai trainer dan guru untuk anak-anaknya. Sebagai trainer orang tua berperan memberikan pelatihan berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, sopan santun maupun adat istiadat/tata krama. Orang tua harus mampu memberikan bimbingan, memberikan edukasi dalam banyak hal, tidak hanya menyangkut mata pelajaran, melainkan dalam pembentukan watak dan potensi  pribadi anaknya. Orang tualah yang bisa menyelami pribadi anaknya.  Maka prilaku orang tua selama di rumah, mulai dari ucapan, tindakan, sikap, kebiasaan harian termasuk kedisiplinan, ketaatan dalam beribadah, adalah pengalaman belajar bagi anak yang sangat berpengaruh pembentukan sikap dan prilaku anak sebagai anak didik. Dalam Alquran, bagaimana nasihat luqman pada Anaknya, Yaa bunayya laa Tusyrikh billah. Wahai Anakku jangan sekali-kali engkau mesyarikatkan Allah. Begitu indah panggilan ayah pada anaknya, dalam bahasa yang lembut dan santun, sangat menghargai anak, jauh dari kalimat-kalimat yang menyakitkan. Hal demikian salah satu bentuk cara orang tua dalam memberikan pembelajaran pada anaknya, sehingga anak belajar menghargai, menghormati setiap gurunya.
4.Orang tua sebagai Coach
Coach adalah orang yang membantu klien mencapai tujuannya dengan memaksimalkan potensi dari diri klien sendiri. Seorang coach biasanya mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai media atau jembatan pencapaian tujuan tersebut. Secara umum, inti proses  coaching adalah membantu anak mengetahui posisi saat ini, mengetahui tujuan yang ingin diraih oleh anak, dan menjadi partner untuk jalan dari posisi saat ini kearah tujuan yang diinginkan oleh anak.
Orang tua yang memposisikan diri sebagai coach tentu berusaha menghargai anak sebagai individu yang memiliki bakat potensi, yang mungkin saja sangat berbeda dengan orang tuanya. Maka orang tua yang sadar, tentu akan berusaha menyelami aspirasi dan harapan  terhadap masa depan cita-cita dan masa depan anak, karena hal demikian merupakan  adalah milik mereka, sehingga mereka sendiri yang perlu memutuskannya. Adapun peran orang tua sebagai coach adalah membantu agar cita dan harapan itu bisa dicapai oleh anak.Dalam hal ini orang tua harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan anak, di sela-sela waktu  habis beraktivitas, alangkah baiknya ajak anak berkomunikasi, bertukar pikiran, sehingga jadi mengerti dan memahami karakter, potensi maupun sikap anak dalam merespon pertanyaan pada saat diskusi dengan orang tua. Tahapan proses coaching orang tua bersama anak adalah respect, listening, understand, appreciate, support, responsible, independent.
5.Orang tua sebagai Terapis
Terapis adalah orang yang memberikan terapis kepada kliennya dengan tools tertentu. . Terapi diberikan pada seseorang yang dalam kondisi negatif. Misalnya ada mental blok atau memiliki mental lemah sehingga tidak mampu melakukan segala hal dengan baik dan sulit untuk maju. Cirinya kurang percaya diri, gugup, ragu, malas, trauma, depresi dan lain-lain.
Maka pada masa Covid 19 anak secara full di rumah, maka ajaklah semua anggota keluarga shalat berjamaah, beri kesempatan buat anak untuk azan dan iqamah hingga menjadi imam dan lanjut hingga berdoa secara bersama-sama. Selanjutnya setelah magrib juga dirutinkan program magrib mengaji, juga dikelola secara baik dibawah bimbingan orang tua. Jika orang tua baik bacaannya sekalian sebagai pembimbing atau ada anak yang lebih baik bacaannya beri kesempatan untuk memperbaiki bacaan kita.
Bila orang tua mampu merutinkan atau mewiritkan shalat dan mengaji di rumah, maka akan memiliki pengaruh yang signifikan pada terapi mental blok anak. Boleh jadi selama ini anak pemalu, gugup tidak ada ruang untuk latihan, jika orang tua pandai memanfaatkan kesempatan tentu anak dapat terapis dengan sendirinya. Jika di kaji lebih dalam merutinkan membaca alquran dengan suara nyarig di rumah juga merupakan terapi mental, hati gundah gulana jantung sering berdebar,  sikap yang kasar bisa menjadi tenang dan lembut.Menurut Ustad Abdul Shomad dalam tausiyahnya mengungkapkan, bahwa dalam suatu penelitian di Rusia diperdengarkan music-musik klasik pada ibu-ibu hamil, bayi yang lahir akhirnya juga jadi lembut. Apalagi sering membaca mendengarkan bacaan Alquran dirumah niscaya rumah akan terasa aman nyaman dan tenteram hati yang keras, beku akan menjadi lembut. Anak yang kurang percaya diri pada kemampuannya dengan sugesti terapi alquran akan percaya diri. Anak yang kecanduan gaway gaget juga akan mudah ditaklukkan dengan pendekatan islami ini.


C.Kesimpulan
Pada masa Covid 19 sekolah dipindah ke rumah, aktivitas harus dirumah,orang tua harus work frome home, interaksi anak dengan orang tua cukup lama di rumah, maka perlu peran aktif orang tua untuk multi peran, tidak hanya sebagai orang tua sebagaimana biasa selama ini. Pada saat ini tanggung jawab pendidikan anak secara full berada pada orang tua..Jika selama ini aspek pendidikan melekat pada tanggung jawab guru di madrasah/sekolah, sekarang telah berada di pundak orang tua. Hal demikian dimaksudkan agar peran orang tua dapat mewujudkan pembangunan nilai yang pernah diajarkan oleh tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantoro, ”Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” artinya ”Di Depan Menjadi Panutan atau Contoh, Di Tengah menjadi Penjalar atau Penyeimbang sepantara, dan di Belakang melakukan Dorongan, Jika prinsip ini menjadi pegangan setiap orang tua terutama pada masa Covid 19 ini, sangat dimungkinkan pembelajaran dirumah dapat terlaksana seara efektif dan efisien.


Refrensi

https://artikula.id.Peran Seorang Ayah dan Seorang Ibu dalam keluarga
https://catatankecilkeluarga.com. Enjadi Orang tua Super, sebagai Trainer, Coach dan Terapis
https://edukasi kompas.com. 3 Peran Orang tua Didik Anak di Era “Zaman Now” Halaman all-kompas
https://www.silabus.web.id/ki-hajar-dewantara
https://rumahinspirasi.com.Peran Orang Tua Sebagai Coach-Rumah Inspirasi
https://www.kompasiana.com. Orang tua sebagai sahabat dan Guru Bagi anak.