PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF MIKiR PADA PEMBELAJARAN DARING MELALUI PEMBERIAN PERTANYAAN

PENDEKATAN PEMBELAJARAN AKTIF MIKiR PADA PEMBELAJARAN DARING MELALUI PEMBERIAN PERTANYAAN

Pengertian belajar dikaitkan dengan pembelajaran yang merupakan suatu proses perubahan perilaku melalui pengalaman dan atau proses berpikir sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Proses belajar dalam konteks pengalaman dan proses berpikir dalam mencapai tujuan (goal) memerlukan perencanaan, karena adanya unsur kesengajaan. Dengan demikian, unsur kesengajaan diluar individu yang belajar tersebut adalah perancang pembelajaran, yaitu pengajar atau guru atau ahli pembelajaran lainnya.

Makna belajar ditinjau dari perspektif guru adalah perlakuan (treatmen) terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru menyampaikan atau membelajarkan siswa (teaching activity). Sebaliknya, ditinjau dari persepektis siswa, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari atau berinteraksi dengan materi pembelajaran (learning activity). Tanoto Foundution telah merancang suatu langkah-langkah pembelajaran dengan singkatan MIKiR.

MIKiR merupakan langkah-langkah pembelajaran yang membuat siswa aktif mengikuti proses pembelajaran, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Mengalami (M), yaitu suatu kegiatan melakukan kegiatan (doing) dan/atau mengamati (observing) saat proses pembelajaran berlangsung misalnya melakukan pengamatan, percobaan, berwawancara.

Agar siswa bisa merasakan kegiatan yang mengalami ini guru seyogyanya dapat membuat perencanaan untuk suatu materi pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai dengan mudah salah satunya adalah membuat video pembelajaran atau dapat mencari video yang berhubungan dengan materi sebelum memberikan penugasan kepada siswa, tidak hanya dengan memberikan materi berupa yang berbentuk tulisan dalam PDF karena untuk saat pandemi ini guru bersaing dengan konten-konten menarik yang telah diposting oleh masyarakat luas yang belum ada unsur edukasinya sama sekali atau bersaing dengan game-game online, atau guru juga dapat memberikan penugasan kepada siswa dengan cara membuat siswa benar-benar mengalami situasi yang ingin dicapai dalam tujuan pembelajaran tersebut dengan anggota keluarga di rumah, baik dengan orang tua dan saudara mereka.

  1. Interaksi (I), yaitu proses pertukaran gagasan antar dua orang atau lebih misalnya bertukar pikiran/ide/gagasan, berdiskusi, menanggapi ide/pendapat orang lain.

Bagaimana caranya agar siswa dapat melakukan kegiatan interaksi dalam materi pembelajaran yang Ibuk/Bapak berikan, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi dimana hasil dari mendapatkan jawaban dari pertayaan yang diberikan sebelumnya siswa tersebut terlebih dahulu melakukan interaksi dengan anggota keluarga mereka dan mintalah mereka merekam semua yang mereka lakukan dalam menjawab pertanyaan tersebut.

  1. Komunikasi (Ki), yaitu proses menyampaikan gagasan/pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain, komunikasi ini bisa berbentuk lisan maupun tulisan, misalnya menyampaikan ide, hasil kerja, hasil percobaan, ataupun ahasil diskusi kelompok.

Tahapan komunikasi ini juga dapat dilakukan oleh Ibu/Guru walau suasana daring jika pembelajaran yang kita lakukan dengan penyampaian pesan synchronous atau langsung berhadapan seperti zoom meeting, google meeting, atau lainnya maka guru bisa meminta siswa untuk menyampaikan gagasan-gagasan atau ide saat terlaksananya meeting tersebut, tapi jika penyampaian pesan melalui Asynchronous misalnya melalui whashapp, email, chat dan yang lainnya dimana ada jeda waktu dalam penyampaian pesan maka guru dapat memberikan tugas kepada siswa juga masih berbentuk video atau rekaman suara saat siswa kita minta menyampaikan jawaban-jawaban atau ide-ide mereka mengenai materi pembelajaran.

  1. Refleksi (R), yaitu kegiatan melihat kembali pengalaman belajar dan mengambil pelajaran (lesson learned) agar belajar lebih baik di masa mendatang.

Tahapan dari Refleksi ini juga hampir sama dengan tahapan yang ketiga atau komunikasi namun yang kita harapkan disini adalah bagaimana siswa dapat mengkomunikasikan apa yang mereka peroleh setelah memalui tiga tahapan tersebut baik itu perasaan mereka dalam belajar daring maupun tentang materi yang mereka pahami setelah belajar, jawaban yang diharapkan dari siswa tidak hanya dengan video tapi juga bisa melalu chat atau pesan asynchronous.

Perlu diketahui bahwa unsur pembelajaran aktif (MIKiR) bukan urutan, Kegiatan dari setiap unsur juga dapat terjadi beberapa kali dalam suatu proses pembelajaran. Adakalanya beberapa unsur tersebut muncul bersamaan, misalnya dalam melakukan percobaan secara berkelompok siswa melakukan percobaan untuk mendapatkan data (MENGALAMI). Namun, di saat melakukan percobaan ada pertukaran ide (INTERAKSI), menemukan gagasan baru (REFLEKSI) dan menyampaikan pendapat (KOMUNIKASI).

Agar pembelajaran aktif dengan MIKiR ini guru sebagai penggerak harus merancang lembar kerja bagi siswa yang akan membuat siswa MIKiR dimana lembar kerja tersebut harus berisikan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

    1. Pertanyaan Produktif, yaitu gunanya untuk memperoleh jabawannya mendorong siswa melakukan PENGAMATAN, PERCOBAAN, dan PENYELIDIKAN/EKSPLORASI. Pertanyaan produktif merupakan jenis pertanyaan yang meminta siswa untuk melakukan sesuatu unjuk kerja atau keterampilan proses tertentu. Berbeda dengan pertanyaan konsep yang meminta siswa untuk menghapal atau merecall kembali ingatan pengetahuan yang dimiliki siswa. Pertanyaan produktif lebih bersifat meminta action dan mengurangi beban kognitif siswa. Para guru di awal pelajaran sering mengajukan banyak pertanyaan konsep daripada pertanyaan produktif, misalnya pelajaran tematik kelas V SD siapa yang masih ingat apa itu pengertian kegiatan ekonomi? sehingga siswa yang baru masuk kelas terperangah, merasa dibebani dengan harus mengingat kembali konsep yang telah dipelajarinya, atau pertanyaan yang terlalu mudah misalnya berhubungan dengan beberapa buah jeruk di atas meja kita bisa membuat pertanyaan produktif “berapa ruaskah isi jeruk tersebut? Atau bagaimanakah rasanya jeruk ini? Siswa pasti membuka jeruk terlebih dahulu, menghitung ruasnya, mencicipinya baru dapat menjawab pertanyaan tadi, bukan dengan pertanyaan hanya dengan melihat saja mereka dapat menjawabnya misalkan “apa warna jeruk ini? Atau berapa buah jeruk didepanmu? Pertanyaan ini tidak produkti karena tidak membuat siswa melakukan sesuatu tindakan atau kegiatan, alangkah baiknya para guru mencoba berlatih membuat dan mempraktikan pertanyaan produktif kepada siswanya sebagai contoh untuk pertanyaan produktif materi tematik tersebut di atas, anak-anak semua siapa yang masih ingat dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan di sekitar rumahmu? Atau siapa yang orang tuanya melakukan kegiatan ekonomi dirumah? Ayo ceritakan apa saja yang dilakukan oleh orang tuamu yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi?

    2. Pertanyaan Imajinatif, yaitu gunanya untuk mendorong siswa BERIMAJINASI untuk memperoleh jawabannya.

Pertanyaan imajinatif dapat membuat siswa berangan-angan sesuai dengan imajinasi mereka dengan guru memberikan sebuah pertanyaan maka siswa menggunakan imajinasinya menjawab pertanyaan tersebut, misalkan untuk materi di atas kita buatkan contoh pertanyaan imajinatifnya, “ Jika kalian sudah besar nanti apa kegiatan ekonomi yang akan kalian lakukan?” Pastilah jawaban yang diberikan oleh siswa sangat bermacam-macam sehingga kadang-kadang mungkin yang dijawab oleh mereka tidak termasuk kedalam kegiatan ekonomi dan disitulah fungsinya kita para guru nantinya memberikan penjelasan, karena lawan dari imajinatif tersebut adalah faktua atau yang nampak. Misalkan kita berikan sebuah gambar orang sedang berdoa dalam sholat kepada siswa, dan kita buat pertanyaan imajinatif, “menurut anak-anak apa doa yang diminta orang tersebut pada Allah” pastilah jawaban mereka bermacam-macam. Tapi kalau yang fakta di gambar yang ditanyakan maka pertanyaannya sedang apakah orang dalam gambar tersebut? Jawabannya apa yang terlihat digambar.

    1. Pertanyaan Terbuka, yaitu gunanya mendorong siswa BERFIKIR ALTERNATIF/KREATIF (memikirkan kemungkinan lain dari sesuatu) terkait jawabannya.

Pertanyaan terbuka membuat siswa berpikir, dan merenung. Jawaban yang didapat tidak akan berupa fakta, tetapi perasaan, pendapat, atau ide pribadi mengenai pertanyaan. Guru dapat menggunakan pertanyaan terbuka untuk mendapatkan jawaban yang bermakna. Salah satu alasan utama penggunaan pertanyaan terbuka adalah untuk mendapatkan jawaban yang mendalam, bermakna, dan penuh pertimbangan. Di samping itu pertanyaan terbuka baik digunakan saat menginginkan penjelasan terperinci. Lawan dari pertanyaan terbuka adalah pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang hanya memerlukan satu jawaban, misalkan untuk pelajaran matematika, kita mengajukan pertanyaan tertutup seperti, dalam sebuah kelas terdiri dari 30 orang siswa jika masing-masing membawa 4 buah buku maka berapa jumlah buku dalam kelas ini? Sudah pasti jawabannya 120 buah buku. Sedangkan untuk pertanyaan terbuka, Untuk mendapatkan hasil 120 berapa dikalikan berapakah? Maka jabannya pastilah lebih dari satu jawaban.

Dengan disiapkannya lembar kerja siswa (LKS) di awal pembelajaran yang berisikan pertanyaan-pertanyaan produktif, imajinatif dan terbuka tersebut yang harus dijawab oleh siswa maka, akan tercipta pembelajaran aktif walaupun pembelajarannya dengan Daring, karena siswa aktif dengan anggota keluarga dirumah, namun ada tanggungjawab lebih dari guru setelah pembelajaran yaitu memerikasa video-video yang telah dikirim oleh siswa-siswa, tapi jangan takut mengenai paket data yang terkuras oleh tugas-tugas yang dikumpulkan oleh siswa namun fikirkanlah suatu kebanggaan/kepuasan Bapak/Ibu yang telah sukses dalam merancang pembelajaran yang aktif walaupun tidak bertatap muka secara langsung dengan siswa-siswa tidak ada kebanggaan kita sebagai seorang guru selain membuat siswa-siswa kita menjadi pintar, sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi guru-guru dan terinspirasi untuk melakukan pembelajaran aktif MIKiR ini untuk di terapkan di madrasah-madrasah wassalam...