Lukman Hakim Saifuddin Jadi Narasumber Utama pada Pelatihan Moderasi Beragama
  • 13 April 2022
  • 378x Dilihat
  • Berita

Lukman Hakim Saifuddin Jadi Narasumber Utama pada Pelatihan Moderasi Beragama

BDK Padang - Menteri Agama RI Periode 2014-2019 Lukman Hakim Saifuddin berkesempatan menjadi narasumber utama pada pelatihan penguatan penggerak moderasi agama di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang, Rabu (13/4/22).

Ia menyebutkan kunci utama dari moderasi beragama adalah menjauhi hal-hal yang berlebihan dan melampaui batas.

“Karena yang ekstrim tersebut terletak pada kutub pojok dan dikhawatirkan tergelincir sehingga moderasi beragama membawanya ke tengah-tengah,”ujarnya.

Sama halnya dengan makna radikal yang selama ini dianggap negatif, padahal jika dikaji secara bahasa radikal memiliki makna yang positif yakni mengakar, fundamental dan mendasar. Radikal menjadi negatif karena melahirkan perbuatan negatif akibat ke-fanatikan.

Secara tegas pula ia sampaikan yang di moderasi itu bukanlah agamanya melainkan cara umat dalam menerapkan aktivitas keagamaanya.

“Karena pada dasarnya agama sudah moderat, mana mungkin kita sebagai manusia yang hanya ciptaan merevisi yang diturunkan yang maha sempurna.”

Dalam menjalankan moderasi ini terdapat hal yang penting untuk ditanamkan yaitu toleransi. Tetapi, toleransi antar umat beragama juga harus memiliki batasan tertentu agar tidak mencederai aqidah sendiri.

“Artinya tolerasi itu hanya sebatas menghargai perbedaan orang lain, namun tidak membenarkan dan menyetujui aqidahnya satu sama lain,”jelasnya.

Atau contoh lain yang dimaksud toleransi adalah seseorang akan meyakini selama-lamanya agama yang dianut.  Di sisi lain, ketika menemui orang yang berbeda agama tak akan memaksa ia untuk ikut mempercayai agama tertentu.

Lebih lanjut, Lukman Hakim juga membagi dua kegiatan keagamaan meliputi internum dan eksternum. Dimana hal-hal yang terkait dengan aqidah masuk dalam wilayah internum sehingga tidak ada yang bisa mengganggu keyakinan pribadi setiap individu.

“Sedangkan eksternum terkait dengan muamalah atau interaksi di tengah beragam komunitas, agama, budaya untuk bersosialisasi,”lanjutnya.

Moderasi agama lahir dari warisan para ulama-ulama agar dapat menjaga keutuhan negara sehingga terciptanya integrasi bangsa. Dan kementerian agama yang pada saat itu dibawah kepemimpinan Lukman Hakim pun berharap harus ada yang dibangun bersama untuk kembali memahami agama secara mutlak.