Guru Belajar Guru Pembelajar

Guru Belajar Guru Pembelajar

Guru zaman now harus punya modal sebelum mengajar. Tidak cukup mengandalkan modal pintar semalam dari murid. Dulu ketika internet belum ada mungkin tenaga pendidik dapat berbuat seperti itu. Guru dianggap orang yang serba tahu dan sumber segala ilmu. Bahkan ada beranggapan guru tidak perlu belajar lagi karena ia sudah sarjana.

Ternyata pendapat demikian salah. Buktinya sejak teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, masih banyak guru yang tidak mampu menggunakan teknologi secara baik dan dicap sebagai guru gaptek (gagap teknologi). Miris memang, jika hari ini masih ada pahlawan tanpa tanda jasa bersifat acuh bahkan malas belajar sebelum ia mengajar.

Dunia pendidikan sekarang membutuhkan tenaga pendidik yang berkualitas dan berkompetensi di bidangnya. Peran guru dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh terhadap sukses atau tidak pendidikan tersebut. Memang tugas guru tidak hanya mentransfer ilmu di dalam kelas, namun lebih dari itu. Guru digugu dan ditiru, apapun yang guru lakukan sedikit banyak akan memberi dampak secara langsung atau tidak langsung kepada siswa. Jika gurunya tidak mampu menyikapi itu semua bagaimana siswanya akan baik pendidikannya. Itulah sebabnya guru harus punya motivasi yang tinggi untuk selalu belajar. Harus terus belajar dan belajar atau Life Long learning.

Semenjak pandemi Corona melanda guru sebagai tenaga pendidik generasi emas masa depan dituntut lebih melek teknologi. Pasalnya mengajar tidak lagi melalui tatap muka langsung namun secara virtual seperti daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Banyak aplikasi internet menyediakan layanan online dan offline seperti Zoom, WhatsApp, e-learning dan lainnya. Saatnya dibutuhkan guru kekinian yang mau belajar.

Semua aplikasi tersebut butuh ilmu untuk menggunakannya. Tentu tujuannya agar siswa tetap bisa belajar meskipun dari rumah. Jika kita sebagai tenaga pendidik tidak mau menambah dan memperbaharui pengetahuan maka jangan salahkan siswa. Mereka juga malas belajar dengan kita karena gurunya dianggap ketinggalan zaman. Bukankah anak seumuran mereka sangat menyenangi hal-hal yang baru.

Menyikapi fenomena yang terjadi penulis selaku pendidik merasa rugi jika kesempatan yang ada untuk menambah pengetahuan dan wawasan disia-siakan begitu saja. Dimasa pandemi ini berbagai seminar online (Webinar), kuliah online, pelatihan online menjamur dalam setiap bidang kehidupan, termasuk webinar tentang kepenulisan dari MediaGuru Indonesia (MGI). Misalnya pelatihan menulis karya ilmiah, best practice, PTK, dan Sagu Sabu (Satu Guru Satu Buku).

Penulis meyakini bahwa peluang itu perlu diambil karena penulis sadar ilmu perlu ditambah dan digali terus. Orang yang menuntut ilmu dimuliakan oleh Sang Khaliq. Sesuai dengan firman Tuhan dalam Alquran surat Mujadilah ayat 11 akan mengangkat derajat orang yang berilmu ke derajat yang luhur. Artinya Allah berjanji akan meninggikan harkat dan martabat orang yang mau belajar, meskipun ia sudah berprofesi sebagai guru sekali pun.

Saat kondisi pandemi ini waktu penulis lebih banyak di rumah. Waktunya belajar mengupdate informasi melalui pelatihan dan webinar MediaGuru. Mulai dari mengikuti webinar internet pendidikan, merdeka belajar, guru penggerak, dan masih banyak lagi. Pengalaman baru bertambah, ilmu dan pengetahuan pun sungguh terasa nyata. Sahabat seluruh Indonesia pun semakin banyak.

Pembahasan materi setiap narasumber memancing penulis untuk mencoba mempraktikannya di dunia nyata. Satu lagi menarik bagi penulis boomingnya jenis tulisan baru dalam dunia sastra yaitu pentigraf atau cerita tiga paragraf di Gurusiana MGI. Tidak mau separoh hati MGI menghadirkan langsung penemunya Tengsoe Tjahjono dosen Unesa melalui webinar 5 tema Meneroka Dapur Pentigraf. Alhamdulillah penulis sebagai guru Bahasa Indonesia dapat mendengar ilmunya dari sumbernya langsung.

Perkembangan zaman dan teknologi mengharuskan bagi guru untuk tetap belajar dan jangan berpuas diri dengan apa yang sudah dimiliki. Sekarang saatnya bangkit untuk maju terus berinovasi menciptakan pembelajaran daring yang menarik dan menyenangkan. Jadilah guru yang selalu belajar agar mampu mengikuti tantangan zaman. Guru kekinian yang mengerti teknologi tidak kalah dari peserta didik era milenial.

Era pandemi covid 19 ini tidak membatasi kita sebagai pendidik untuk tetap belajar. Apalagi peserta didik tentunya juga tetap belajar meskipun hanya dari rumah saja. Jadi walaupun dunia pendidikan terkena imbas Corona jangan berhenti untuk tetap belajar menjadi guru pembelajar. Teruslah belajar sepanjang hayat.

Tahun ajaran baru 2020/2021 sudah dimulai sejak tanggal 13 Juli 2020 lalu. Proses belajar mengajar masih saja dilaksanakan secara daring dan luring bagi daerah yang masih dalam zona selain hijau. Sebagai pendidik sudah seharusnya berusaha sekuat tenaga belajar menggunakan berbagai aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia di internet. Seperti aplikasi Zoom, e learning, Watshapp dan lain sebagainya agar tidak dianggap ketinggalan dari generasi milenial dan tidak terkesan gaptek (gagap teknolgi).

Berbagai upaya demi memperoleh ilmu dan pengetahuan hendaknya dipelajari dari mana saja misalnya dari berbagai grub dan media digital yang menyediakan pelatihan dan seminar online (webinar). Selama pelatihan dan webinar tersebut mendukung untuk kemajuan pendidikan apa salahnya diikuti walaupun harus mengeluarkan kocek sendiri.

Selama mengajar dari rumah sebenarnya ada suka ada dukanya. Seorang pendidik berharap jangan ada duka karena dunia pendidikan sekarang sedang merana. Sekolah sepi siswa bahkan lokal ditutup karena dianggap gampang terpapar covid 19. Hal inilah dasar pembuat kebijakan menyarankan agar siswa belajar di rumah sedangkan guru wajib hadir di sekolah bagi daerah kategori zona selain hijau. Tentu keadaan semacam ini juga punya dampak positif negatifnya.

Sesudah dilalui ternyata banyak keluhan pendidik, orang tua termasuk peserta didik yang penulis temukan di media sosial. Keluh kesah mereka rata-rata bertanya mengapa masih harus belajar secara virtual, anak di suruh belajar di rumah tanpa di dampingi orang tua. Karena para orang tuanya sibuk bekerja apalagi yang berprofesi sebagai pegawai dan tenaga pendidik mereka harus hadir di sekolah atau di tempat kerjanya seperti biasa. Meninggalkan buah hati belajar di rumah sendiri tanpa ada yang mengarahkan.

Entah apa yang akan terjadi pada anak-anak tersebut. Sebab sebagian mereka masih lemah konsentrasi dan daya tangkap belajarnya serta juga lemah pula ekonominya. Jangankan untuk beli paket data internet anaknya, buat beli kebutuhanan sehari-hari saja belum cukup. Bagaimana generasi corona ini akan pintar sementara mereka belum maksimal proses belajar mengajarnya. Peserta didik butuh bimbingan dan arahan orang tuanya masing-masing sementara mereka tidak berdiam di rumah. Tentu anak-anak akan belajar sesuka hati mereka saja.

Kita semua berharap corona lenyap dari muka bumi ini agar generasi kita kedepannya menjadi generasi tangguh kuat menghadapi segala halangan dan rintangan yang menghadang. Termasuk kita sebagai guru harus mampu mensiasati pembelajaran dengan berbagai inovasi dan kreativitas agar pembelajaran tetap berjalan dengan baik. Itulah gunanya seorang pendidik wajib menambah ilmunya dengan belajar sepanjang hayat. Sehingga dapat mengimbangi kemajuan dan perkembangan teknologi saat ini. Otomatis peserta didik akan merasa puas belajar dengan kita sebab gurunya tidak ketinggalan zaman.

 

Biodata Penulis

Ernawati, S.S adalah salah satu guru MAN Lima Puluh Kota berprestasi tingkat provinsi Sumbar sejak 2014 hingga 2016, juga tahun 2018 berhasil kembali meraih juara 1, biasa disapa Erna. Beliau juga aktif sebagai Pembina OSIM dan ekstra Bengkel Sastra di MAN Lima Puluh Kota Sumbar. Karya tulisnya sudah dibukukan sebagai meraih pemenang Selamat Datang Mas Nadim, Medeka Belajar, Guru Penggerak dan Di rumah Aja yang digelar Mediaguru Indonesia. Buku pertamanya berjudul Jurus Ampuh Menulis Puisi. Sekarang sedang proses terbit buku kedua dan ketiganya berjudul Suara Kalbu Pembasuh Nurani dan Guru Kreatif Guru Produktif. WA. 085274326080 Nomor Kartu Media Guru : 20191025-000675 email gurusiana : ernawatiss78@yahoo.co.id