Arskal Salim: Mayoritas Gen Z Sebut Agama jadi Faktor Penting Kebahagaiaan
Padang – Sebuah survei menunjukkan
bahwa generasi Z (gen Z) Indonesia sepakat bahwa agama menjadi faktor penting
kebahagiaan dengan persentase 93 persen. Angka tersebut bernilai besar dibanding
dengan rata-rata dunia yang hanya 44 persen.
Hal tersebut disampaikan
oleh Plt. Sekretaris Balitbang Prof. Dr. M. Arskal Salim GP, M.Ag. saat menjadi
penceramah pada pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama (PPMB) angkatan
IX, X, XI secara virtual zoom meeting pada Selasa (30/5/23).
Menakar dalam bingkai
Moderasi Beragama di Indonesia, menurut Arskal Salim masyarakat Indonesia
merupakan negara yang religius dan majemuk. Meskipun bukan negara agama tetapi
Indonesia lekat dengan kehidupan beragama serta kemerdekaan memeluk agama
dijamin oleh konstitusi.
“Sejak ratusan tahun lalu
sebelum merdeka, masyarakat Indonesia telah hidup berkomunitas dengan berbagai
perbedaan tanpa terusik dan tanpa perpecahan,”ungkapnya dihadapan peserta yang
berada di kelas pelatihan Balai Diklat Keagamaan (BDK) Padang..
Seiring berjalannya
pekembangan ekonomi, teknologi dan politik-lah yang mendorong berbagai konflik
dan gesekan.
Hadirnya Moderasi Beragama
menjadi konsep untuk melanjutkan apa yang telah dimiliki budaya bangsa, supaya
berkehidupan harmonis dan rukun sebagaimana yang telah berjalan.
“Sebagai negara mayoritas
islam, maka kelompok ini yang bertanggung jawab dalam menjaga persatuan dan
kesatuan. Mayoritas yang melindungi dan minoritas yang menghormati,”jelasnya.
Ceramah tersebut menjadi
salah satu materi pelatihan terkait menalar keberagamaan (sketsa kehidupan Bergama
di Indonesia) yang dimoderatori oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha BDK Padang H.
Aprianto, S.Ag., M.A. dan diikuti oleh para panita pelaksana.
Adapun yang menjadi peserta
dalam pelatihan tersebut merupakan Pejabat Pengawas, Kepala KUA, Kepala
Madrasah, Penyuluh Agama PNS, Guru Agama PNS pada Madrasah, dan Guru Agama PNS
Sekolah Umum hendaknya dapat memiliki persepsi yang sama terkait moderasi
beragama di Lingkungan Kementerian Agama Sumatera Barat dan Jambi.